AISSEKIYA SPORT – Rencana PSSI untuk hengkang dari Asosiasi Sepakbola ASEAN [AFF] kemudian gabung ke Asosiasi Sepakbola Asia Timur [EAFF] mendapatkan atensi dari berbagai pihak.
Tidak terkecuali pelatih kelahiran Malaysia yang sempat berkarir di Indonesia, yakni Raja Isa.
Eks pelatih PSM Makassar yang sekarang ini menahkodai Muktijoddha Sangsad KC Bangladesh, merasa ragu kalau rencana Indonesia itu akan terwujud.
Ia mengingatkan, Indonesia punya sejarah yang sangat panjang bersama AFF. Selain itu juga, hal ini tak dapat dibiarkan begitu saja petinggi PSSI yang memiliki rencana untuk keluar dari AFF.
“Saya rasa kemungkinan untuk gabung ke EAFF tidak ada sama sekali, sebab sejarah panjang mereka berada di sana [AFF],” ungka Raja Isa, seperti dilansir Football5Star.com.
“Disamping itu, saya sangat yakin kalau petinggi AFF akan menemukan solusi yang cukup memuaskan sekaligus menenangkan banyak pihak.”
Untuk pria berusia 56 tahun tersebut, hasrat keluar dari AFF hanya sikap emosional semata.
“Ini adalah keputusan emosinal yang muncul dari kekecewaan dalam sebuah pertandingan. Seharusnya PSSI bisa lebih sabar untuk menanti tanggapan AFF sebelum pamit gabung ke EAFF,” imbuhnya.
Pertanyakan Motif PSSI
Mengenai keluhan PSSI di pertandingan Thailand lawan Vietnam, Rasa Isa menilai bahwa itu adalah hal keliru. Seperti Steve Darby, ia menyebutkan jika kedua kubu tidak main mata seperti tudingan Indonesia.
“Thailand dan Vietnam sudah melakukan pertandingan dengan cukup bagus dan tidak ada yang perlu dicurigai,” kata Raja Isa.
Raja Isa kemudian memperingatkan satu hal. Ia berujar kalau pindah konfederasi merupakan hal besar, tapi juga memiliki konsekuensi yang besar juga. Masalah itulah yang harus dipikirkan dengan matang, terumata ia mempertanyakan apa motif PSSI.
“Seharusnya PSSI bisa membuat rencana besar demi masa depan sepakbola Indonesia. Apa saja yang harusnya ditetapkan untuk dijadikan target utama ketika gabung ke EAFF. Boleh diakui kalau bermain menghadapi Korea Selatan atau Jepang secara reguler akan bagus untuk timnas Indonesia,” tandas eks pelatih Persipura tersebut.
Perihal tujuan PSSI gabung EAFF, sejumlah pengamat di Indonesia telah memberi peringatan.
Seperti M. Kusnaeni yang menyindir pembinaan dengan mengatakan bahwa EAFF tidak seperti AFF. Mereka tidak memiliki turnamen untuk kelompok usia yang diadakan secara reguler.