AISSEKIYA SPORT – Salah satu pengamat sepakbola kondang Tanah Air yakni M. Kusnaeni baru-baru ini mengomentari rencana PSSI keluar dari federasi sepak bola Asia Tenggara dan bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF).
Menurut Kusnaeni, Indonesia bakal mendapatkan banyak kerugian jika benar-benar keluar dari AFF. Menurutnya, banyak warga Indonesia yang mendukung hal tersebut karena kebiasaan warga Indonesia yang bersikap reaktif dan tidak mempertimbangkan efek jangka panjang.
“Tuntutan dari warga Indonesia untuk keluar dari AFF itu gambaran kebiasaan warga kita yang terkadang reaktif menyikapi sebuah masalah.”
“Tidak mempertimbangkan semua aspek jangka panjang secara komperenhensif,” kata pria yang memiliki sapaan akrab Bung Kus tersebut.
Beberapa Kerugian Jika Keluar Dari AFF
Setelah itu, M. Kusnaeni menjelaskan apa saja yang akan merugikan bagi Sepak Bola Tanah Air jika benar-benar keluar dari Federasi Sepak bola Asia Tenggara.
Salah satunya adalah Indonesia bakal kehilangan manfaat di usia muda. Pasalnya AFF memiliki turnamen tetap yang cukup lengkap yakni mulai U16, U19, dan U23. Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Asia Timur tidak menyelenggarakan kompetisi dengan komposisi kelompok umur yang lengkap seperti di AFF.
Di tambah lagi, di kawasan Asia Timur tidak memiliki banyak dukungan Sponsor ketika menyelenggarakan kompetisi kelompok umur.
Memang ketika berbicara masalah kualitas Timnas seniornya, rata-rata Negara di Asia Timur punya kualitas yang jauh lebih baik ketimbang di Asia Tenggara.
“Hal itu di sebabkan kompetisi usia mudanya, jika di AFF jenjangnya cukup lengkap dari U16, U19, U23, sampai senior. “
“Apabila Timnas Ikut kompetisi di Kawasan Asia Timur akan sangat berat. Terlebih lagi untuk jenjang kelompok umur di sana yang belum punya banyak dukungan dari pihak sponsor.” jelasnya.
Karena itulah, Bung Kus berharap Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) seharusnya memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia mengenai untung dan rugi jika keluar dari AFF.
Jangan mengambil keputusan secara tergesa-gesa dan tidak mempertimbangkan banyak hal yang akan terjadi ke depannya.
“PSSI di sini seharusnya memiliki peran untuk memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat. Mereka harus memberi penjelasan yang logis dan mendidik.
“Jangan hanya mengikuti arus untuk memberikan kesenangan sesaat kepada semua pihak,” tutup pria yang bernama lengkap Muhamad Kusnaeni tersebut.
