AISSEKIYA – Persib Bandung harus menerima nasib malang selama 3 hari beruntun. Diketahui, skuad Maung Bandung baru saja mengalami kekelahan atas Madura United dengan skor 3-1, pelatihnya diminta untuk hengkang, dan yang terbaru kabar buruk kembali menimpa Persib Bandung.
Maung Bandung harus dikenakan sanksi berupa denda senilai Rp 200 Juta oleh Komisi Disiplin PSSI.
Denda tersebut akibat ulah penggemarnya (Bobotoh) yang menyalakan flare saat laga perdana Persib Bandung menjamu Bhayangkara FC yang berlangsung di stadion Wibawa Mukti pada 24 Juli kemarin dengan skor imbang 1-1.
Sanksi tersebut diresmikan dalam sidang Komdis PSSI pada Jumat (29/7/2022), atau tepat sehari sebelum Persib Bandung melakoni laga keduanya di Liga 1 2022/2023. Lebih buruknya lagi, pada laga tersebut anak asuh Robert Rene Alberts harus menderita kekalahan.
Belum lama ini, setelah raihan negatif dari Persib Bandung dalam dua laga awal mereka di Liga 1, tuntutan bobotoh meminta Robert Rene Alberts untuk sesegera mungkin hengkang dari kursi kepelatihan Persib bandung.
“Saya menyetujui apabila Rene hengkang, Sebab, ini bukanlah pertandingan awal yang dimainkan oleh Robert bersama Persib bandung. Ini adalah tahun ketiga, namun masih belum ada perubahan,” tutur Babam, Ketua Viking Alengka Majalengka, dilansir Tribunnews.
Babam menuturkan, dengan skuad pemain yang dimiliki Persib Bandung saat ini, seharusnya mampu bermain jauh lebih baik dari yang sekarang.
“Tapi Robert justru menilai Persib sedang pincang setelah ditinggal beberapa pemain akibat cedera, diantaranya Teja dan Henhen. Itu kan tidak masuk akal bagi kami bobotoh. Strategi yang dimainkan Robert menurut saya juga bikin ngantuk,” tambahnya.
Apabila Rene masih ingin berada di Persib, menurut Babam, pada laga selanjutnya diharuskan meraih kemenangan.
“Menghadapi Borneo dan PSIS nanti akan menjadi penentu Robert. Kalau dua pertandingan tersebut berakhir imbang atau malah kalah, sudah seharusnya Robert hengkang dari Persib,” pungkas Babam.
Kekalahan yang terjadi di kandang sendiri kemarin adalah hal yang sangat memalukan dan sangat mengecewakan. Pola permainan yang kacau, dan serangan yang dilakukan sangat diak terorganisir,” tutupnya.